Produk Bisnis Online
Penghasilan dari Internet

OOP PHP


OOP PHP adalah kependekan dari Object Oriented Programming PHP. Tutorial ini, seperti juga tutorial di amin-setia.blogspot.com lainnya ditujukan buat kamu yang masih newbie dengan Pemrograman berbasis Obyek (OOP).


Saya menulis tentang OOP PHP ini karena beberapa waktu yang lalu ada yang minta melalui shout box kalo ndak salah namany Farah.


Ok Farah, kita mulai yah.


PHP selain mendukung pemrograman terstruktur yang sudah kamu pelajari di tutorial dasar PHP, juga mendukung Object Oriented Programming atau yang juga dikenal sebagai OOP. Meskipun dukungan terhadap OOP pada PHP tidak sekuat Java, tetapi PHP sudah cukup mature dalam mendukung OOP. Kamu bisa memperoleh banyak class yang kamu perlukan di internet untuk membuat program kamu.


Sebelumnya perlu saya sampaikan, bahwa pembuatan program berbasis OOP ini akan sangat terasa manfaatnya kalau kamu membuat program berskala besar atau program-program yang nantinya akan sering kamu ulangi pembuatannya dengan beberapa penyesuaian kecil, namun untuk program berskala kecil, mungkin lebih baik pake yang pemrograman terstruktur.


Object Oriented Programming adalah sebuah cara membuat program berbasis obyek, artinya kamu harus mengubah cara berpikir kamu menjadi berbasis obyek. Namun sebelum kita melangkah labih jauh, kamu akan saya kenalin dulu dengan beberapa istilah baru yang akan sering kamu gunakan dalam OOP yaitu class, object, encapsulation, inheritance dan polymorphism.

Nah, sebenarnya kemampuan sebuah bahasa pemrograman dalam mendukung OOP ditentukan oleh kemampuan mereka dalam mendukung kelima istilah yang sudah saya sebutkan dalam paragraf sebelumnya itu. Mungkin juga kamu pernah atau akan bertanya-tanya apa bedanya OOP dengan fungsi. Nah nanti akan kita lihat perbedaannya yah.


Ok, sampai di sini dulu bagian pertama OOP PHP ini.

Belajar membuat jaringan komputer sederhana


Tutorial Jaringan Komputer di prothelon.com pastinya gampang kamu pahami karena menggunakan pendekatan yang beda dari yang lain. Ndak percaya? Baca aja terus….
Kita tidak akan mulai dengan membahas mengenai teori jaringan yang rumit dan memusingkan. Tapi pendekatan yang Prothelord lakukan adalah memberikan contoh praktek yang mudah dan kemudian menjelaskan setiap tahap dengan gamblang dan sepraktis mungkin. Dengan cara ini, kamu akan punya bayangan mulai dari hardware, cara set up jaringan komputer dan baru mempelajari teori jaringan komputer yang mendukungnya.
AminSetiawanLahagu sangat menyarankan agar kamu langsung praktek. Biar semua clear dan dipahami dengan mudah karena “kebayang”.
Kalau biasanya, kita harus belajar dari teori dulu dan disuruh membayangkan berbagai perangkat yang belum pernah kita lihat. Hal ini jelas akan mempersulit otak kita untuk mengasosiasikan teorinya dengan kenyataan. Dah pada taukan, kalu otak kita itu senang menghubungk-hubungkan secara visual dibandingkan dijelasin secara teks. Yukkksss. Kalu belum baca tuh ada buku bagus tentang mind mapping.
Kita mulai yah tutorial jaringan komputernya.
Tahap I: Persiapan Hardware
Untuk membuat sebuah jaringan komputer tentu saja diperlukan beberapa hardware khusus. Sebenarnya jaringan komputer tuh banyak sekali variasinya. Namun demikian, untuk memudahkan pemahaman kamu, kita akan berangkat dari yang paling sederhana dan tentu saja murah, biar kamu bisa beli alat-alatnya.
Jaringan komputer yang akan kita buat adalah jaringan komputer LAN fisik (LAN adalah kependekan dari Local Area Network, red). Maksudnya yang pake kabel-kabel gitu. Kan ada juga yang pake wireless, cuman rada sulit ngejelasinnya dan lebih mahal perangkatnya.
Nah peralatan yang harus kamu siapin adalah:


Komputer minimal sebanyak 2 buah (ya iyalah, masa cuman 1, namanya juga jaringan komputer. Pasti komputernya banyak). Sebenarnya kita bisa bikin jaringan dengan satu komputer saja tapi nanti akan membingungkan buat pemula. So, gimanapun caranya, entah beli, minjem punya kaka, minjem temen, ngambil komputer kantor, sekolah apapun caranya cari 2 komputer. Ok?. Kalu susah, kamu mungkin bisa sewa. Soalnya sekarang dah banyak penyewaan komputer tuh saya lihat.Sebenarnya saya lebih seneng ngejelasin pake Linux, tapi karena umumnya AMIN masih pake Windows, ya udah deh, dalam tutorial ini kita akan menggunakan XP sebagai Osnya.
kartu Jaringan (Network Card) minimal sebanyak 2 buah, sama dengan jumlah komputer yang rencananya akan kamu sambungin. Nah ini alat ini biasanya bisa kamu tencepin di dalem komputer kamu dan ada sebuah lubang untuk memasukkan kabel LAN di belakangnya. Lubang itu disebut dengan RJ-45. Inget-inget yah RJ-45. Itu nama interface untuk kabel LAN yang lazim juga disebut kabel Ethernet. Kamu bisa beli Network card ini dengan harga murah, di bawah 100 rban deh. Setelah dibeli, colokin ke dalam komputer kamu dan install drivernya.
Kabel LAN atau kabel ethernet. Nah yang ini bisa kamu beli di toko-toko komputer dah lengkap sama RJ-45nya. Untuk sederhananya, kamu bisa bayangkan RJ-45 ini sebagai jack listrik. Jack listrik itu bisa kamu pasang kabel listrik, asosiasinya RJ-45 bisa dipasangin kabel LAN. Kamu sebenarnya bisa bikin sendiri nih kabel, cuman buat bikinnya kamu harus belu RJ-45 terpisah, kabel dan yang paling repot adalah beli cramping tool. So, Prothelord ndak rekomendasikan bikin sendiri untuk saat ini. Cramping tool ini adalah alat untuk memasukkan kabel LAN ke RJ-45. Yang penting saat belinya adalah ada 2 macam kabel LAN yaitu jenis yang straight dan cross. Dalam tutorial Jaringan Komputer ini kita akan menggunakan kabel LAN tipe Straight. Kabel LAN tipe Cross biasanya kamu pake untuk menghubungkan 2 komputer secara langsung tanpa hub. Hub? Apaan tuh? Tenang, lihat hardware berikutnya yang harus kamu siapin untuk membuat jaringan komputer kecil ini. Kalau harga kabel ini murah deh, paling 10-15 rb doang, tergantung panjangnya.
Hub. Hub bentuknya kotak kecil gitu. Ukurannya tergantung dengan jumlah port RJ-45 yang disediakan. Kamu bisa beli yang memiliki 4 port dengan harga di bawah 100 rb. Semua komputer kamu akan saling terhubung melalui hub ini.
 . 


Nah kamu dah tahu hardware apa saja yang diperlukan buat bikin jaringan komputer sederhana. Gih, beli dan siapin dulu alat-alatnya, baru balik lagi ke tempat belajar jaringan komputer di rumah aminsetiawanlahagu.com ini.
Kalau udah siap, kita akan mulai menghubungkan semua hardware itu pada tutorial jaringan Komputer selanjutnya.

Suka ama tutorial ini? Pasang aja di web site kamu (jangan lupa link ke amin-setia.blogspot.com, biar pengunjung situs kamu bisa belajar lebih banyak di sini) atau kamu bisa juga kasih comment di bawah. Kalu mau tanya-tanya, kamu bisa lakukan di kotak komentnya yang khusus buat newbie.

Saya sarankan kamu juga melengkapi senjata kamu di Internet dengan belajar bahasa pemrograman web kaya PHP dan MySQL di amin-setia.blogspot.com atau kalau butuh tempat praktek, ke sini aja. Kamu bahkan bisa dapet penghasilan tambahan dengan jadi member di sana lho. (Jangan khawatir, link tadi akan membuka jendela baru, jadi kamu bisa tetap di sini saat kembali lagi).

Jadinya Hardware oke, software bisa. Keren bo’

Belajar HTML


Belajar HTML merupakan proses pertama yang umumnya dilakukan oleh para web programer. Nah setelah selesai dengan belajar HTML, maka kamu akan memiliki kemampuan untuk membuat halaman web statis. Berikutnya kamu pasti pengen bisa bikin halaman web yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan pengunjung secara lebih intens. Waktu itulah kamu perlu mulai belajar PHP. Setelah belajar PHP maka kamu bisa melanjutkan dengan belajar MySQL untuk menambah kemampuan PHP kamu.

Saya bisa dengan singkat menjelaskan seperti ini.

HTML diperlukan terutama untuk membuat tampilan web, PHP untuk menambah kemampuan interaksi dengan pengunjung dan kemampuan menyimpan data akan disupport oleh MySQL. Lengkap sudah semuanya. Namun tentu saja web programming tidak hanya sebatas itu. Selain belajar HTML, PHP dan MySQL, tentu saja kamu dapat mempelajari juga bahasa script lain yang akan lebih memperindah tampilan web kamu dan mempermudah proses desain web kamu seperti CSS dan Javascript. Kamu juga mungkin akan perlu menambah ketrampilan kamu dalam membuat desain web dangan berbagai aplikasi pembuat web seperti Dreamweaver dan FrontPage serta belajar aplikasi pengolah gambar seperti Fireworks dan Adobe.

Tetapi untuk saat ini kita akan konsentrasi ke materi belajar HTML yang menjadi dasar semua pemrograman web.

Perlu saya sampaikan di sini bahwa meskipun kamu sudah  menguasai berbagai aplikasi yang mempermudah desain web, tetapi walau bagaimanapun pada akhirnya kamu tetap akan memerlukan kemampuan untuk melakukan pemrograman hands on alias manual untuk melakukan berbagai tuning dalam program kamu.

Oh ya, sebelum saya lupa, saya perlu sampaikan bahwa tutorial belajar HTML ini hanya salah satu dari puluhan tutorial lain tentang HTML yang ada di prothelon. Saran saya, silakan lihat dulu daftar tutorial HTML ini dan pelajari tutorial-tutorial tersebut secara berurutan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Siap? OK, kita akan mulai belajar HTML.

Pengenalan HTML

Apa yang dimaksud dengan file HTML?

-    HTML merupakan kependekan dari Hyper Text markup Language

-    Sebuah file HTML merupakan sebuah file teks yang berisi tag-tag markup

-    Tag markup memberitahukan browser bagaimana harus menampilkan sebuah halaman

-    File HTML harus memiliki ekstensi htm atau html

-    File HTML dapat dibuat menggunakan editor teks yang biasa kamu pakai.

Pengen Nyoba Bikin?

Mulailah dengan membuka Notepad (di Windows XP bagi yang belum pernah klik Start, Program, Accessories, Notepad).
 Ketikkan teks berikut:

Teori Website


Kamu ingin mengetahui cara membuat website? Kalau iya, maka tutorial ini akan memberikan panduan lengkap dan menyeluruh mengenai berbagai alternatif dan teknik yang bisa kamu gunakan. Jika kamu masih baru banget atau istilahnya newbie, mudah-mudahan tutorial cara membuat website ini bisa menjadi pintu gerbang utama buat kamu untuk memulai petualangan kamu dalam dunia pembuatan web.

Baiklah, mari kita mulai.

Saya yakin, kalau kamu mencoba mencari di google tentang cara membuat website, maka akan muncul banyak alternatif yang bisa kamu gunakan, dan saking banyaknya, kemungkinan besar kamu akan bingung.

Mengapa?

Karena sampai saat saya menulis tutorial ini, belum ada yang membahas secara menyeluruh alternatif teknik apa saja yang bisa kita gunakan saat ingin membuat website. Kebanyakan saya lihat hanya menampilkan langkah-langkah membuat website menggunakan blog seperti wordpress atau blogspot, padahal di luar itu masih banyak lagi alternatif cara membuat website yang bisa kamu lakukan, dari yang sederhana sampai yang kompleks.

Memang sih, wordpress atau blogspot ini merupakan cara membuat website yang paling cepat dan sederhana, namun demikian tentu saja memiliki kekurangan. Nanti akan saya bahas mengenai hal ini. Untuk saat ini, mari kita fokus pada berbagai alternatif yang ada sehingga kamu bisa memutuskan caramembuat website seperti apa yang paling tepat buat kamu.

Namun demikian, kalau kamu tertarik untuk langsung mempelajari langkah-langkah membuat web secara instan dan cepat, silakan langsung pelajari langkah-langkahnya di tutorial tentang cara membuat blog ini.



Alternatif Cara Membuat Website



Cara membuat website menggunakan blog

Cara ini merupakan cara membuat website yang paling mudah dan cepat. Pada prinsipnya, kamu hanya tinggal melakukan beberapa langkah sederhana yang sudah disiapkan oleh penyedia layanan blog untuk membuat web. Contoh dari penyedia layanan ini adalah wordpress.com dan blogspot.com. Biasanya alamat website kamu akan menjadi seperti ini: http://amin-setia.blogspot.com.

Keuntungan menggunakan teknik ini adalah kecepatan. Kamu bisa membuat website kamu dalam waktu kurang dari 10 menit. Selain itu, ada keuntungan lain yaitu gratis. Kamu tidak perlu mengeluarkan biaya apapun untuk membuat website dengan cara ini, kecuali untuk membayar akses internet kalau ada.

Kekurangan cara membuat website dengan teknik ini adalah kurangnya kustomisasi. Apa yang dimaksud dengan kustomisasi? Kustomisasi yang saya maksud dalam tulisan ini adalah kemampuan sebauh teknik pembuatan website untuk mengakomodir kebutuhan user yang berbeda. Kesederhanaan dan kecepatan dalam proses membuat website dalam teknik ini merupakan kekuatan, tetapi juga merupakan kelemahan. Karena sederhana dan cepat, maka tidak banyak perubahan yang bisa kita lakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan kita secara tepat.

Oh ya, ada satu lagi kelemahannya, yaitu secara default alamat website kita akan menjadi sub domain dari alamat website penyedia layanan. Dalam contoh alamat website tadi, adhipraz merupakan sub domain dari blogspot.com. Namun hal ini bisa diatasi dengan menyewa domain sendiri dan mempelajari bagaimana cara untuk mengarahkan nama domain kita sendiri ke akun blogspot.

Rekomendasi penggunaan: Cara membuat website ini cocok untuk website sederhana, misalnya membuat catatan harian, profil pribadi, menampilkan produk yang kita jual.

Bagaimana cara membuat website tipe ini? Tidak perlu khawatir, ada kok tutorialnya di prothelon.com. Kamu bisa melihat tutorial cara membuat blog di blogspot atau langkah membuat blog di wordpress ini untuk mempelajari langkah-langkah apa yang harus dilakukan.



Cara Membuat website menggunakan CMS

Apa yang dimaksud dengan CMS? CMS merupakan kependekan dari Content management System, sistem pengelolaan konten/isi. CMS ini merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang sudah jadi. Kamu tinggal mengunduh aplikasi CMS sesuai kebutuhan, dan melakukan instalasi. Apa yang diperlukan untuk membuat website dengan teknik ini? Kamu perlu menyewa domain, menyewa hosting dan mengunduh aplikasinya.

Proses instalasi biasanya cukup sederhana dan kamu bisa mempelajarinya dengan cepat. Cara membuat website ini memerlukan waktu sekitar 2-3 hari. Biaya yang perlu kamu siapkan adalah sewa hosting dan domain yaitu mulai dari 300 rb / tahun. Tentu saja kamu juga bisa menggunakan domain dan hosting gratis dengan mengorbankan beberapa hal seperti performance dan nama domain yang kurang kredibel.

Contoh penyedia CMS adalah WordPress. Selain menyediakan layanan pembuatan blog instan, wordpress juga menyediakan CMS yang bisa kita gunakan untuk membuat blog. Dengan menambahkan berbagai plugin, kamu bisa mengubah dan menyesuaikan CMS ini sesuai kebutuhan. CMS lain yang sering digunakan adalah Joomla, Mambo, Drupal, dan masih banyak lagi.

Oh ya, kamu juga bisa menyewa jasa web developer untuk membantu membuat website menggunakan CMS jika malas mempelajari cara kustomisasi CMS ini. Biaya yang harus dikeluarkan juga relatif tidak mahal dibandingkan kalau kita membuat website sendiri dari nol.


Keuntungan cara membuat website dengan teknik ini adalah kita bisa membuat website yang lebih fleksibel dalam kustomisasi dalam waktu yang relatif singkat. Dengan menambahkan plugin, addon atau komponen kita bisa membuat beragam aplikasi berbasis CMS.

Kelemahannya adalah memerlukan biaya dan memerlukan sedikit keahlian teknis tentang CMS dan plugin pendukungnya, serta kustomisasi yang masih terbatas.

Kustomisasi yang bisa kamu lakukan dengan CMS sudah jauh lebih banyak dibandingkan hanya menggunakan blog seperti pada alternatif pertama, namun kita masih dibatasi dengan ketersediaan plugin yang ada.

Rekomendasi penggunaan: Cara membuat website ini cocok untuk membuat aplikasi e-commerce standar, blog, profil perusahaan, dll.

Sayangnya, sampai saat ini saya belum sempat menuliskan tutorial mengenai cara membuat website menggunakan CMS ini. Namun kamu bisa melihat contoh penggunaannya dengan mudah. Saat menulis tutorial ini, saya menggunakan CMS WordPress untuk prothelon.com.



Cara Membuat website menggunakan Bahasa Pemrograman HTML, PHP dan MySQL

Cara membuat website yang paling canggih adalah dengan menggunakan bahasa pemrograman. Cara ini memungkinkan kamu membuat website yang fully customized. Kamu bisa membuat website seperti apapun dengan fitur persis sesuai keinginan dan kebutuhan kita. Namun sayangnya, cara ini memerlukan waktu yang paling lama dibandingkan teknik-teknik pembuatan website yang sebelumnya. Waktunya terutama adalah untuk proses belajar dan pembuatan programnya. Pada umumnya kamu perlu mempelajari HTML, PHP dan MySQL untuk bisa membuat website dengan cara ini. Sama dengan CMS, kamu juga perlu menyiapkan domain dan hosting untuk membuat website dengan cara ini.

Keuntungan dari cara membuat website ini adalah level kustomisasinya. Kamu bisa membuat website jenis apapun sesuai kebutuhan kamu dengan sangat fleksibel. Hal ini bisa kamu lakukan karena kamu memiliki akses ke programnya langsung. Sekedar informasi saja, berbagai jenis CMS, seperti Joomla, WordPress yang sudah saya sebutkan sebelumnya dibuat menggunakan HTML, PHP dan MySQL.

Jadi, kalau kamu sudah mempelajari cara membuat website dengan teknik ini, maka selain bisa membuat website sendiri, kamu juga bisa melakukan instalasi CMS dan melakukan perubahan pada kode yang ada di dalamnya agar sesuai kebutuhan kita. Menarik bukan?

Kekurangannya yang utama adalah masalah waktu. Cara membuat website ini memerlukan keahlian khusus di bidang pemrograman web. Untuk itu, kamu perlu waktu untuk belajar dan menulis program kamu sendiri yang meliputi HTML, PHP dan MySQL. Namun jangan khawatir, kamu bisa menggunakan berbagai alat bantu untuk menuliskan kode website kamu seperti menggunakan dreamweaver, kompozer, framework, dll yang akan mempermudah proses development. Kamu juga bisa menggabungkan penggunaan CMS dan skill pemrograman kamu untuk menghasilkan sebuah website yang powerfull, fleksibel dengan waktu yang relatif lebih singkat.

Rekomendasi penggunaan: Cara membuat website ini cocok untuk jenis website apapun.

Di mana kamu bisa mempelajarinya? Tidak perlu khawatir, di amin-setia.blogspot.com, kamu bisa mempelajari semua hal tersebut. Silakan lihat tutorial-tutorial ini untuk mempelajarinya:
Panduan langkah membuat website untuk pemula.
Belajar HTML
Belajar PHP
Belajar MySQL
Belajar CSS
Belajar Javascript



Saran Pemrograman PHP


jika anda masih belum sepenuhnya memahami tentang fungsi, tidak perlu khawatir. Dengan dasar yang sudah kamu miliki sekarang, sudah cukup untuk mulai bisa memahami kode-kode PHP. Setelah kamu mulai membaca kode-kode yang dibuat oleh orang lain,  anda akan makin terbiasa dengan fungsi dan hal-hal lain tentang PHP.
Kamu juga bisa mencoba mengunjungi situs www.kursus-online.com untuk memperoleh tutorial yan lebih komprehensif dan enaknya lagi, di sana juga bisa langsung praktek, lihat teori, lihat kodenya, langsung lihat hasil eksekusi kode, dan latihan dalam satu layar yang terintegrasi. Try it, saya sangat merekomendasikan untuk belajar di sana. keren banget tuh situs.
Sebuah tips, jika kamu sedang memikirkan sebuah fungsi yang anda ingin buat, cobalah untuk terlebih dahulu mencari di internet, biasanya sudah ada orang yang membuat fungsi itu dan bersedia dengan sukarela membaginya dengan anda. Karena PHP adalah bahasa open-source (artinya bahwa source code-nya dibagi secara terbuka dan bukannya dikangkangi oleh sebuah perusahaan saja), maka bahasa ini didukung oleh semangat kerjasama, dan banyak yang akan dengan senang hati membantu kamu. (contohnya tutorial ini, 100% ndak bayar kan?). Kamu bisa baca tips lain yang saya tulis tentang penggunaan PHP script untuk mempercepat programming PHP dan meningkatkan pemahaman kamu tentang PHP.
Dengan pengetahuan kamu tentang PHP saat ini, kamu sudah bisa pergi kemanapun untuk mendalami urusan PHP ini. Untuk lebih memudahkan kamu, berikut adalah tempat-tempat yang mungkin bermanfaat (tentu saja masih banyak situs-situs lain yang bertebaran di Internet):

Fungsi PHP


Gimana? Dah mulai BeTe ? Sebaiknya jangan karena sudah tiba saatnya kita mempelajari bagian akhir dari tutorial PHP ini. Dalam bagian akhir ini kita akan mempelajari mengenai fungsi PHP. Fungsi PHP kita perlukan untuk mempermudah kita dalam mengulangi pekerjaan yang sama tanpa harus menuliskan kode yang panjang. 
Lalu apa bedanya dengan loops yang sudah pernah kita pelajari? Bukankah loop juga dapat melakukan pekerjaan yang sama? 
Tentu saja berbeda, dalam loop kita hanya dapat mengulangi perkerjaan yang sama pada bagian kode yang sama, sedangkan dengan fungsi, kita dapat mengulangi pekerjaan yang sama tersebut di bagian manapun dari kode kita. 
Tertarik? Silahkan baca lebih lanjut. Setelah ini kita akan sampai pada bagian penutup dari tutorial kita.


Jika anda sudah cukup sering menggunakan HTML, anda pasti tahu bahwa HTML merupakan bahasa yang memiliki banyak keterbatasan yang rasanya kok dibuat pada jaman batu, sebelum kita semua mengetahui kemampuan Internet yang sesungguhnya.
PHP, di sisi lain sangat fleksibel. PHP tidak hanya memiliki banyak fungsi built-in yang membantu kita dalam mengerjakan banyak hal mulai dari mengurutkan secara alfabet sampai mengirimkan e-mail, menghubungkan database dan lain sebagainya.
Di luar fungsi-fungsi built in tersebut, kita masih dapat membuat fungsi kita sendiri sesuai kebutuhan situs kita. Fungsi buatan kita akan dieksekusi oleh PHP sama seperti dia mengeksekusi fungsi built in PHP, hanya saja fungsi tersebut milik anda sendiri. Berikut ini kita akan melihat bersama bagaimana cara membuat fungsi kita sendiri dan merasakan kegunaannya.
Fungsi yang anda buat dapat dibayangkan seperti mesin kecil yang melakukan sesuatu untuk anda. Setelah anda buat, anda dapat memanggil fungsi itu sesuai kebutuhan.
Anda akan melihat kembali struktur kode pertama kita yang hanya berisi perintah “print” sebagai berikut:

<?php
print ("apapun yang ingin anda tampilkan di layar");
?>

Fungsi yang anda buat dibangun berdasarkan bentuk yang yang sama, hanya dibuat lebih keren dengan struktur seperti ini:

<?php
function FungsiSaya ()
{
perintah-perintah yang membangun fungsi;
}
?>

Jadi, anda memulai sebuah fungsi dengan kata function NamaPilihanAnda (), dengan NamaPilihanAnda() dapat bernama apa saja (tanpa spasi).
Kemudian anda definisikan aturan-aturan fungsi dalam kurung kurawal sesudahnya ({ dan } pada baris 5 dan 9 itu loh).

Mari kita mencoba membuat beberapa fungsi. Fungsi dapat dibuat 2 macam, yang memerlukan argumen dan yang tidak. Sebuah argumen adalah variabel yang datang dari luar fungsi, tetapi diperlukan oleh fungsi untuk bekerja.
Mari kita lihat contoh fungsi yang tidak memerlukan argumen:

<?php
function FungsiPertamaku()
{
print "Ini Fungsi Pertamaku!";
}
FungsiPertamaku();
?>


Penjelasan baris-baris script fungsi PHP di atas adalah sebagai berikut:
baris 1: mulai PHP;
 baris 2: membuat fungsi FungsiPertamaku;
 baris 3: mulai definisi fungsi FungsiPertamaku;
 baris 4: definisi FungsiPertamaku adalah menampilkan kalimat “Ini Fungsi Pertamaku!” di antara tag-tag  dan ;
 baris 5: akhir definisi FungsiPertamaku;
 baris 6: memanggil fungsi FungsiPertamaku (artinya “lakukan hal-hal yang kita definisikan dalam fungsi”);
 baris 7: tutup PHP;
Di manapun dalam halaman web anda tersebut anda tuliskan “FungsiPertamaku();”  di antara tag , dia akan menampilkan kalimat pendek yang sudah anda definisikan sebelumnya.
Gimana, sudah keliatan kan kegunaannya untuk melakukan pekerjaan berulangkali dengan menghemat tenaga kita dalam menuliskan kode?

Loop PHP


Saat ini anda seharusnya sudah tahu mengenai operator apa saja yang bisa dimasukkan ke dalam tanda kurung pada if yaitu operator logika dan operator perbandingan. Nah, sekarang kita akan mempelajari bagaimana operator-operator tersebut dapat digunakan pada hal-hal lain misalnya membuat looping. Dalam tutorial kali ini kita akan mempelajari penggunaan operator Loop PHP tersebut dalam while PHP. Mari kita mulai….


Loop PHP sangat bermanfaat dan praktis. Dengan loop PHP, program anda dapat melakukan sebuah pekerjaan secara berulang secara otomatis (dan tentu saja menentukan berapa kali sebuah pekerjaan harus dilakukan sebelum berhenti). Loop memiliki instruksi untuk “tetap melakukan beberapa baris kode secara berulang sampai suatu kondisi tertentu terpenuhi”. Anda dapat menggunakan lebih dari satu jenis loop PHP. Nah, dalam tutorial kali ini kita hanya akan membahas mengenai loop PHP yang sangat dasar yaitu menggunakan “while”.


Loop PHP while dapat digambarkan sebagai berikut:


while (sesuatu benar) (baca: saat suatu kondisi adalah benar…)
{
      // lakukan sesuatu yang anda tentukan
}


Loop yang menggunakan While ini sering digunakan bersamaan dengan increment dan decrement sebuah variabel integer. Whalah, maksudnya apa tuh? Artinya…..bahwa anda dapat memiliki skrip penambahan (atau pengurangan) sebuah nomor (1,2,3, dst) dari dari bagian sebuah skrip yang dilewati, sampai angka-angka tersebut mencapai suatu nilai maksimum atau minimum yang anda tentukan.


Jadi, jika anda ingin sebuah skrip menampilkan angka 1 sampai dengan 10, anda dapat dapat mengatakan seperti ini:


a. Variabel $AngkaSaya = 1;
b. Tampilkan $AngkaSaya;
c. Tambahkan 1 ke $AngkaSaya;
d. Kembali ke langkah a. dan kerjakan skrip ini lagi dengan nilai $AngkaSaya yang baru;
d. Berhenti saat $AngkaSaya mencapai nilai 11;


Sintaks untuk melakukan increment dan decrement terhadap sebuah variabel adalah sebagai berikut::

 $a++; Tambahkan 1 kepada nilai variabel $a setiap kali lewat
$a–; Kurangi 1 kepada nilai variabel $a setiap kali lewat


Setelah mengetahui hal itu, mari kita coba membuat kode yang akan secara otomatis menampilkan angka 1 s.d 10:
<?php

$AngkaSaya = 1;

while ($AngkaSaya <= 10)

{

print ("$AngkaSaya");

$AngkaSaya++;

}

?>

 

baris 1: mulai kode PHP;
 baris 3: Isi nilai variabel $AngkaSaya dengan 1;
 baris 5: Awali loop “while”: Ketika variabel $AngkaSaya kurang dari atau sama dengan 10, kerjakan hal di bawah ini, atau jika tidak keluar dari loop;
 baris 9: tampilkan nilai $AngkaSaya saat ini;
 baris 11: tambahkan 1 kepada nilai $AngkaSaya;
 baris 15: Akhir kode PHP.

(Tentu saja anda dapat juga menampilkan angka 1 s.d 10 dengan melakukan print angka 1 hingga 10, tapi dengan loop ini jauh lebih praktis dan pendek. Coba aj banyangin kalo kita harus nulis program untuk menampilkan angka 1 s.d sejuta, bisa teler tuh)

Untuk membuat loop anda dapat menggunakan operator-operator yang pernah kita pelajari dalam bagian 9 terdahulu, sebagai batasan atau ketentuan kondisi yang harus dipenuhi untuk menghentikan sebuah loop. Gunakanlah secara kreatif untuk memperoleh hasil optimal.

Loop-loop Lain

PHP memiliki jenis-jenis loop yang lain, namun di luar cakupan tutorial ini. Jika anda ingin mempelajari mereka dan bagaimana cara menggunakannya, klik link di bawah ini dan pelajari di PHP.net (tentu saja dalam bahasa Inggris):

do..while loop

for loop

foreach loop

OK, untuk masalah per-loop-an ini kita akhiri di sini, semoga bermanfaat. Silahkan kembali lagi untuk mempelajari mengenai Fungsi di bagian selanjutnya. Jika ada waktu, mohon kirimkan komentar anda

Array Asosiatif PHP


Dalam tulisan sebelumnya, kita sudah belajar tutorial tentang array PHP.

Jika anda sudah siap untuk mempelajari array PHP yang lebih rumit, silahkan baca tutorial ini. Array asosiatif PHP mengindeks elemen di dalamnya menggunakan nama yang kita tentukan dan bukan menggunakan nomor seperti yang sudah pernah kita pelajari. Menarik bukan?

Cara membuatnya adalah menggunakan fungsi array(). Dalam fungsi array, kita bisa mengeset sepasang atribut sebagai nama elemen dan nilai elemen itu sendiri menggunakan gabungan “=” dan “>”, misalnya: nama_elemen=>”nilai”. Contoh riilnya adalah sebagai berikut:

$pacarku = array (
nama=>"Juwita",
Sifat=>"Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung",
rambut=>"panjang terurai",
umur=>17
);


Di sini, kita membuat array asosiatif PHP bernama pacarku, dengan nama elemen “nama”, ”Sifat”, ”rambut” dan “umur”; dan kita mengisi masing-masing nama elemen tersebut dengan nilai (nama diisi dengan “Juwita”, Sifat” Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung”, dan seterusnya).

Setelah array asosiatif PHP tersebut kita buat, maka kita dapat mengambil bagian manapun dari array asosiatif PHP tersebut dengan menggunakan “nama elemen” yang sudah kita alokasikan, contoh:

print $pacarku[nama];


potongan script PHP tersebut akan menampilkan pada kita nilai Juwita.

Kita juga dapat juga mengeset setiap nama elemen dari sebuah array asosiatif PHP secara sendiri-sendiri, misalnya:

 $pacarku[nama] = "Juwita";

$pacarku[Sifat] = " Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung ";

$pacarku[rambut] = "panjang terurai";

$pacarku[umur] = 17;




Sebelum topik array asosiatif PHP  ini berakhir, mari kita buat sedikit lebih menarik. Kita akan coba menggunakan kekuatan array yang sebenarnya dengan membuat array multi dimensi (kali kayak dimensi ruang dan waktunya Einstein ya?).

Sebuah array multi dimensi adalah array (misalnya pacar-pacar kita) yang terbuat dari array yang lain (yaitu array-array setiap pacar kita, berisi nama, sifat dan umurnya).

Kita membuat array multi dimensi dengan membuat sebuah array PHP seperti ini:
$pacarku = array();


…dan kemudian kita isi array tersebut dengan array-array dari pacar-pacar kita (dalam kasus ini kita asumsikan bahwa kita hanya memiliki 4 pacar saja yaitu Rosa, Ruby, Sri dan Nety)  yang sudah kita definisikan nama elemen sifat dan umurnya masing-masing seperti ini:

$pacarku = array (
array ( nama=>"Rosa",
sifat=>"Baik Hati",
umur=>17 ),
array ( nama=>"Ruby",
sifat=>"Tidak Sombong",
umur=>27 ),
array ( nama=>"Sri",
sifat=>"Rajin Menabung",
umur=>37 ),
array ( nama=>"Nety",
sifat=>"Pemalas",
umur=>15 )
);




Untuk menggunakannya, kita dapat mengambil setiap bagian informasi dari array kita tersebut dengan menyebut nama array ($pacar), nomor dari sub-array yang kita inginkan (Rosa adalah [0], Ruby dengan [1], dst) dan kemudian menyebut nama elemen untuk atribut yang kita inginkan (nama, sifat dan umur).


Ngomong-omong, kalau melihat daftar pacarnya, pasti dia orang yang hobi berpetualang, dari yang daun muda sampai yang tua disamber semua.

Payah….

Untuk mengetahui umur Nety, kita akan menuliskan seperti ini:
?1 print $pacarku[3][umur];




Berikut ini adalah keseluruhan kode yang sudah kita buat tadi. Semua kita buat dalam satu halaman, namun perlu diingat bahwa anda dapat mengeset array di suatu tempat (katakanlah dalam kode atau fields di form yang berada di halaman lain atau dalam database) dan mengambil informasi yang ada di dalamnya dari tempat lain. Di dini kita akan meletakkan semua dalam satu halaman agar anda dapat melihat semuanya sekaligus dengan lebih gamblang.

<html>
<head>
<title>Array Pacar</title>
</head>
<body>

<?php

$pacarku = array (
array ( nama=>"Rosa",
sifat=>"Baik Hati",
umur=>17 ),
array ( nama=>"Ruby",
sifat=>"Tidak Sombong",
umur=>27 ),
array ( nama=>"Sri",
sifat=>"Rajin Menabung",
umur=>37 ),
array ( nama=>"Nety",
sifat=>"Pemalas",
umur=>15 )
);

print $pacarku[2]["sifat"];print ("<br>");print $pacarku[3]

["umur"];

?>

</body>

</html>




Script array asosiatif multidimensi PHP tersebut akan menampilkan :



Rajin Menabung
 15



Apa yang sudah kita lakukan adalah membuat array yang mengandung sub array untuk setiap pacar kita yang berisi informasi detil tentang mereka;  kemudian menampilkan sebuah kalimat yang menggunakan sifat dan umur dari 2 pacar kita yang terakhir.

Sudah…sudah masalah tutorial array asosiatif PHP kita sudahi sampai di sini dulu yach.

Kalau masih bingung kontak aja prothelord di email or komentar di bawah.

Silahkan latihan dulu dan kembali lagi jika sudah lihai, OK?

Dalam tutorial PHP bagian berikutnya,  kita akan membahas masalah operator. Ini merupakan topik yang penting karena merupakan inti sebuah program di mana kita bisa membuat percabangan yang membuat program kita bisa “berpikir dan mengambil keputusan” berdasarkan suatu input.

Menarik bukan? Makanya jangan sampai ketinggalan, buruan kuasai materi ini dan lihat tutorial belajar PHP selanjutnya.

Array PHP


Mempelajari array PHP sangat penting dalam pembuatan program karena sangat menambah tingkat fleksibilitas sebuah variabel, itulah sebabnya, saya menyebutnya senjata tambahan dalam menggunakan variabel (yang sudah anda kuasai dalam bagian sebelumnya, kan?). Contoh yang dapat anda lakukan dengan array PHP adalah melakukan transpose data ke bentuk yang kita inginkan, memanipulasi data dari database, dll.

Tertarik ? Silahkan baca lebih lanjut….

Jika saya ingin membuat sebuah daftar yang berisi nama semua binatang yang ada di rumah saya, saya dapat memasukkan masing-masing ke dalam sebuah variabel yang terpisah. Misalnya, saya punya 2 ekor jerapah bernama Diana dan Bejo, serta seekor cicak yang bernama Sawiyah (yang sayang nya, saat ini mungkin dia sudah mati dimakan kucing).

Kita akan mencoba mengisikannya masing-masing ke dalam sebuah variabel:

$jerapah1 = “Diana”;
 $Jerapah2 = “Bejo”;
 $cicak = “Sawiyah”;

Dengan array PHP, kita dapat menyimpan semua isi variabel tersebut ke dalam sebuah “variabel PHP”, yang dalam kasus ini misalnya kita beri nama $hewan. Setiap elemen variabel ini akan memiliki “penanda” sendiri (dapat berupa angka atau huruf) yang digunakan untuk mengakses bagian variabel array PHP tertentu.

Sudah mulai ada gambaran atau malah tambah bingung? Tenang, Saya akan coba jelaskan konsep “penanda” dengan cara lain.

Jika kita menyimpan 3 buah variabel yang berbeda ke dalam sebuah variabel (seperti menyimpan Diana, Bejo dan Sawiyah ke dalam $hewan), kita memerlukan suatu cara untuk mengambil kembali bagian tertentu (misalnya Diana saja) untuk kita gunakan selanjutnya.

Sebuah variabel array PHP secara otomatis akan menomori setiap elemen yang membentuk array tersebut, sehingga penandanya dapat berupa elemen 1, elemen 2 dan elemen 3. Atau, sebagaimana yang akan kita lihat nanti, kita dapat menamai setiap bagian array PHP menggunakan teks.  Dalam kasus kita kali ini, kita bisa saja menandai masing-masing elemen $hewan dengan penanda “jerapah pendak”, jerapah tinggi” dan “cicak” untuk kemudian menggunakan penanda tersebut untuk mengenali setiap anggota array PHP tersebut.

Baiklah, kita coba saja membuat array sederhana dan kemudian menggunakannya. Cara paling mudah untuk mebuat array PHP adalah menggunakan fungsi array(), yang akan mengisi array PHP kita dengan variabel yang kita inginkan.

Berikut ini contoh inisialisasi array PHP:


?1 $hewan = array ( "Diana", "Bejo", "Sawiyah" );




Perintah ini akan menyimpan semua nama hewan kesayangan kita itu ke dalam sebuah variabel ($hewan), dan otomatis mengalokasikan sebuah nomor “penanda”  ke setiap elemen array secara berurutan dimulai dari 0 (mohon diingat, mulai dari 0, agar tidak bingung saat menggunakan array untuk memanipulasi variabel kita nantinya).

Dengan demikian, Diana adalah elemen [0], Bejo [1] dan Sawiyah [2]. Kita memberikan nama array PHP ini sesuai keinginan kita ($hewan).

Anda sekarang sudah bisa mangambil bagian array yang kita inginkan dengan mengacu pada nama variabel diikuti dengan nomor elemen dalam tanda kurung siku ($hewan[0] akan berisi Diana).

Sekarang kita coba melihat array PHP kita beraksi dalam contoh kode PHP berikut ini:

<?php
print "$hewan[2]";
?>


Kode ini cuma akan menampilkan isi dari elemen ketiga dalam variabel $hewan yaitu Sawiyah (sekali lagi ingat, bahwa nomor array dimulai dengan angka 0, sehingga elemen ketiga adalah $hewan[2], OK?.)

Cara lain untuk membuat array PHP atau bahkan menambah anggota array adalah dengan menambah anggota array PHP secara terpisah seperti contoh potongan kode PHP berikut ini:

$hewan[] = "Diana";
$hewan[] = "Bejo";
$hewan[] = "Sawiyah”;




Cara ini akan memberikan hasil yang sama dengan saat kita menggunakan fungsi array(). Dengan cara ini kita juga bisa menambahkan nama kucing tetangga ke dalam keanggotaan array kita ini, misalnya namanya Belang dengan cara yang sama:


?1 $hewan[] = "Belang";




Oh ya, Anda tidak perlu khawatir mengenai penomoran penanda, karena ternyata PHP sudah lulus SD. Dia sudah bisa menghitung jumlah elemen yang ada sehingga dapat memberikan penanda elemen yang pas untuk isi variabel kita yang baru secara otomatis.

Apa artinya? Ya, si Belang akan secara otomatis mendapat nomor elemen [3].

Untuk mengingatkan lagi tentang konsep array PHP ini, kita ingat kembali bahwa kita dapat mengisi array dengan nama hewan peliharaan kita (dan tetangga kita) dengan dua cara, yaitu:
?1
2
3
4 $hewan[] = "Diana";
$hewan[] = "Bejo";
$hewan[] = "Sawiyah";
$hewan[] = "Belang";


atau dengan cara:
?1 $hewan = array ( "Diana", "Bejo", "Swaiyah", "Belang" );


Keduanya akan diindeks oleh komputer dengan nilai yang sama sebagai berikut:



$hewan[0] = “Diana”;
 $hewan[1] = “Bejo”;
 $hewan[2] = “Sawiyah”;
 $hewan[3] = “Belang”;



Dan dalam kedua kasus tersebut, kita dapat mengambil elemen manapun dalam array kita dengan menambahkan nomor penandanya…. Misalnya:
?1
2
3 <?php
print "$hewan[3]";
?>




Coba perhatikan … kira-kira potongan kode tersebut akan menampilkan apa?

Ya….. akan menampilkan Belang ke browser kita.

Array PHP dapat dibuat untuk mengerjakan berbagai macam hal, misalnya mengurutkan berdasarkan abjad, menampilkan dalam berbagai kategori yang berbeda, dan masih banyak lagi.

OK. Kita akan lanjutkan lagi pada bagian berikutnya. Pada tutorial Array PHP berikutnya, kita akan membahas mengenai array PHP yang sedikit lebih kompleks yaitu array asosiatif. Makasih udah membaca tutorial ini .

Menggunakan PHP dan Form HTML


Menggunakan PHP bersama dengan Form HTML merupakan salah satu kekuatan terbesar dalam pemrograman PHP. Kita akan coba pelajari di tutorial PHP kali ini.

BTW, terima  kasih atas tanggapan dari pengunjung mengenai  situs ini melalui e-mail kami (prothelord [ath} yahoo [dot] co [dot] id). Semoga apa yang sudah disampaikan pada kami akan makin menambah kualitas situs ini.

OK deh Prothelors (maksudnya anda), kita lanjutkan tutorial kita dengan melihat bagaimana caranya untuk menggabungkan form HTML dengan kode PHP.

Dalam contoh-contoh kita sampai saat ini, kita sudah berhasil mengisi variabel dan menggunakannya dalam satu kode yang sama.

Kayaknya hal ini agak kurang bermanfaat ya? Emang sih. Lha gimana nggak, daripada repot-repot masukin nilai yang kita inginkan, dilanjutkan dengan menampilkan apa yang kita inginkan melalui variabel kita tadi, kan mendingan langsung aja tuh nampilin apa yang kita iningkan tanpa menggunakan variabel, lebih singkat, cepat dan mudah. Jadi, gimana dong?

Tenang ….. di tutorial inilah anda akan melihat kekuatan variabel yang sesungguhnya.

Nah, sekarang ayo kita coba sesuatu yang lebih menarik, dan bisa menunjukkan kegunaan variabel kita tercinta dalam sebuah program.

Baiklah, tanpa membuang waktu lagi, sekarang saatnya untuk membuat sebuah halaman web yang akan kita gunakan untuk menginput nama kita dan nama orang yang kita sukai dan kemudian menampilkannya secara bersamaan di halaman lain.

Apa …… halaman lain? Ya, di halaman lain, ini yang membedakan dengan kode-kode kita sebelumnya, untuk itulah, mohon konsentrasi di bagian ini, karena ini sangat penting bagi perkembangan PHP anda di masa datang. Pahami betul bagaimana cara kita mengirimkan variabel kita dari satu halaman ke halaman yang lain yach…

Sebelum membuatnya, bayangkan kembali skenario ini. Anda membuat sebuah halaman website di mana pengunjung bisa mengisi nama mereka dan nama kekasih mereka dalam sebuah form dan kemudian menampilkan kembali nama-nama tersebut di halaman web lainnya.

Untuk melakukan hal itu, kita perlu membuat 2 buah file PHP.

File pertama adalah sebuah form HTML untuk mengumpulkan input dari user, mengisikan input tersebut ke dalam variabel dan kemudian mengirimkannya ke file kedua yang bertugas menampilkan kembali isi variabel tersebut ditambah dengan beberapa hal sederhana lainnya. Maaf kalau cara penyampaiannya payah ya, tapi saya berharap paling enggak bisa tetap fun deh buat Prothelors dalam mempelajari PHP.

Pertama-tama, kita buat dulu halaman form HTMLnya, halaman ini adalah halaman HTML biasa dengan tag FORM di dalamnya. Sesudah ini kita akan buat sebuah halaman lain (PHP) untuk memproses apa yang diinputkan dari halaman form HTML kita ini. Kita namai dengan form_saya.html
<html>
<head>
<title>Form Saya</title>
</head>

<body>
<form action="hasil_form_saya.php" method=post>

Nama saya adalah:
<br> <input type="text" name="NamaAnda">

<p> Nama orang yang saya sukai:
<br> <input type="text" name="NamaDia">
<p>

<input type="submit" name="submit" value="Cocokkan!">
</form>

</body>
</html>




Ini adalah sebuah form HTML biasa tapi mengandung beberapa hal penting yang perlu Prothelors semua pahami. Bagian-bagian pentingnya adalah:

Baris 7: HTML membaca action=”hasil_form_saya.php” yang menunjukkan pada browser file PHP mana yang akan memproses hasil form kita. Implikasinya, beberapa saat lagi anda harus membuat sebuah file yang bernama hasil_form_saya.php yang merupakan mesin kecil yang bertugas untuk menampilkan hasil input di form kita. (Jangan khawatir, kita akan membahas method=post belakangan).

Baris 10: input type=”text” menentukan jenis elemen form apa yang kita inginkan,dalam kasus kita ini adalah sebuah inputan teks atau text box (kita juga bisa mendefinisikannya sebagai radio button, check box, dll); name=”NamaAnda” artinya adalah bahwa apapun yang kita ketikkan ke dalam text box kita tadi akan mengisi sebuah variabel yang bernama “NamaAnda”. Inilah yang menghubungkan antara form dan variabel – setiap field dalam sebuah form dapat digunakan untuk mengisi variabel untuk kemudian kita gunakan sesuka kita (asik ya?).

Baris 13: di baris ini, kita memiliki sebuah teks input yang akan kita gunakan untuk mengisi variabel lain yang kita beri nama “NamaDia” yang merupakan nama orang yang kita sukai.
 

Baris 16, 17: Kode ini membuat sebuah tombol submit dengan tulisan “Cocokkan!” (maksudnya adalah coba cocokkan nama anda dengan nama orang yang anda sukai).

Dan berakhirlah form kita. Nah, tugas form kita itu adalah mengumpulkan informasi nama anda dan nama orang yang anda sukai (tentu saja saat praktek, anda harus memasukkan nama-nama tersebut ke dalam form) dan mengisikannya ke dalam variabel masing-masing.

Ok, form HTML beres. Setelah itu ngapain ya?

Berikutnya tentu saja adalah membawa dan menampilkan variabel yang sudah terisi dengan nama-nama tersebut dalam bentuk yang berbeda di …… ya, di halaman lain.

Masih inget kan, bahwa pada baris 7 kode HTML di atas, kita memberitahu form kita agar menuju atau mengeksekusi file hasil_form_saya.php begitu kita klik tombol submit (yang bertuliskan Cocokkan! itu). Berikut ini kira-kira isi file hasil_form_saya.php:

<html>
<head>
<title>Sayang Sekali!</title>
</head><body bgcolor="#FFFFFF" text="#000000">
<p>Kayaknya <?php print $NamaAnda; ?>
<p>gak bakalan bisa jadian sama
<b> <?php print $NamaDia; ?> deh!?! </b>
<p>Cobalah berusaha lebih keras ya…siapa tahu ada kesempatan.
</body>
</html>




Gimana? Sekarang udah ngerti kan bagaimana caranya form kita mengirimkan sebuah variabel dari form kita itu ke sebuah file PHP?

Cat: File hasil_form_saya.php di atas hanya bisa berjalan jika setting register global php server kamu on. Kalau kebetulan settingnya off, maka kamu harus tambah baris setelah tag body (di antara baris 4 dan 5) seperti ini:

<?php
$NamaAnda=$_POST['NamaAnda'];
$NamaDia=$_POST['NamaDia'];
?>


Perhatikan bahwa pada file hasil_form_saya.php kita sebuah variabel dipanggil dengan menambahkan tanda $ ($NamaAnda) di depan variabel yang kita definisikan pada file HTML form_saya.html sebelumnya (NamaAnda).

Get vs Post

Kita sudah menggunakan metode “Post” untuk mengirimkan data form dengan cara yang berbeda menggunakan metode lain yaitu “Get”. Ingat, ini merupakan bagian dari form kita di mana tertulis <form action=”hasil_form_saya.php” method=post>.

Perbedaan antara kedua metode ini adalah bahwa metode post secara transparan mengirimkan semua informasi yang sudah dikumpulkan oleh halaman form kita, sedangkan metode Get akan mengirimkan semua informasi itu sebagai bagian dari URL (dalam contoh form kita tadi, akan seperti ini:

http://localhost/hasil_form_saya.php?NamaAnda=panjul&NamaDia=cinta&submit=Cocokkan!

Perhatikan bagaimana informasi yang sudah dimasukkan user mengenai namanya dan nama orang yang disukainya ditambahkan pada URL? Ini akan sangat membantu nanti jika anda sudah mempelajari cara pengiriman variabel antar halaman lebih lanjut).

Pengen belajar sambil praktek?

Baiklah untuk bagian ini kita akhiri dulu ya, dan akan kita lanjutkan lagi ke bagian 7 yang akan membahas mengenai senjata tambahan sebuah variabel, yaitu tutorial Array PHP.

Terima kasih atas kunjungannya dan kembalilah lagi jika kamu sudah sempat untuk mempelajari lebih lanjut mengenai PHP ini. Jangan lupa untuk mendaftar sebagai anggota, sehingga kamu akan bisa mendapat berbagai informasi penting dari saya. Kamu juga bisa belajar HTML lebih jauh untuk meningkatkan pengetahuan kamu tentang tag-tagnya.

variabel yang flexible


Kita lanjutin belajar PHP nya yuk. Seperti yang sudah pernah saya sebutkan di tutorial pengenalan PHP bagian pertama, bahwa salah satu kemudahan menggunakan PHP adalah variabelnya itu lho! Sangat flexibel.

Bagi yang sudah pernah belajar bahasa pemrograman sebelumnya, tentu tahu bahwa kita harus mendeklarasikan variabel yang akan kita gunakan dalam program kita di awal . Deklarasi meliputi nama variabel, jenisnya, panjangnya, global atau lokal, dll yang bikin pusiiiing.

Nah, kalau di PHP, kita tidak perlu mendeklarasikan variabel kita di awal program, perlu variabel, tinggal pakai. Gitu.

Dalam bagian ini kita akan mempelajari mengapa kita perlu variabel, dan bagaimana cara menggunakannya di PHP. Percaya deh, gampang banget.

Baiklah, jika anda perhatikan, sampai saat ini, apa yang sudah kita lakukan hanyalah membuat PHP mencetak teks baik hasil output fungsi (akan kita bahas lebih detil nanti) serta menggunakan perintah echo dan print.

Apakah itu sudah cukup menjadikan kita sebagai programmer? Walah, ya belum. Untuk itu, mari sekarang kita masuk lebih dalam lagi dengan mencoba mengenal variabel.Variabel ini merupakan salah satu materi penting yang wajib anda pelajari dalam PHP, jadi…. perhatikan baik-baik ya.

Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.

Agar mudah memahaminya, coba bayangkan sebuah variabel sebagai sebuah wadah. Nah, berbeda dengan wadah yang biasa kita gunakan, variabel ini akan digunakan untuk menampung satu atau beberapa nilai (bagi yang udah jago, skip aja nih paragraf). Dengan kata lain, variabel ini adalah tempat yang digunakan oleh PHP untuk menyimpan informasi dan meneruskannya ke berbagai tempat.

Variabel ini bisa diteruskan ke dokumen lain, fungsi dan sebagainya.

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, saya coba gunakan pendekatan yang mudah-mudahan lebih baik. Anda yang pernah belajar matematika tentu pernah mengingat variabel dalam persamaan kan? Anda tentu masih bisa mengingat persamaan sederhana ini  “ x+3=7”.

Dalam persamaan tersebut, x adalah variabel, dan dengan sangat mudah, Anda  bisa mengetahui bahwa isi variabel x adalah nilai 4.

Persis sama…variabel dalam PHP kira-kira berfungsi seperti itu, menampung sebuah nilai, dengan sedikit penambahan kemampuan yaitu variabel dalam PHP dapat kita gunakan lagi dalam file atau fungsi lain. Jangan khawatir, anda akan merasa lebih jelas setelah mempelajari contoh yang akan saya sampaikan di bawah nanti.

Alasan mengapa variabel begitu penting dalam PHP adalah karena pada saat Anda membuat halaman web dinamis (halaman yang dapat merespon input dari user) maka anda akan bergantung pada data yang dikirimkan antara halaman web. Pada saat itulah Anda harus menggunakan variabel. Variabel merupakan mekanisme utama dalam pengiriman data seperti ini.

Kayaknya sih, cara paling mudah untuk menerangkan cara kerja variabel dalam PHP adalah dengan menunjukkan aksi mereka dalam contoh ya? Namun sebelum itu, perlu diingat ada 3 hal yang dapat anda lakukan dengan variabel:

Menyimpan nilai dengan memberi nilai pada mereka. Kadang disebut juga dengan istilah inisialisasi variabel;

Mengubah nilai dalam variabel, tentu saja jika sudah di isi sebelumnya;

Mengakses variabel (artinya anda bisa membaca nilai dari variabel itu dan melakukan hal yang diperlukan terhadap mereka)

Baiklah, setelah anda mengetahui tentang apa saja yang bisa anda lakukan dengan variabel, mari kita pelajari lebih dalam dengan menggunakan contoh.

Pertama, anda perlu mengetahui bahwa variabel dalam PHP dimulai dengan tanda dolar (“$”). Dalam kode di bawah ini , kita akan mengisi variabel, menggunakannya, kemudian mengupdate isinya untuk kemudian digunakan lagi. Nilai yang ada dalam variabel dapat diubah kapanpun kita mau.

Mari kita perhatikan script pendek berikut ini. Jangan khawatir, Saya akan coba jelaskan secara detil apa yang terjadi pada masing-masing baris.

<?php
$isi_variabel = "Ini isi awal variabel!";
print ("Menampilkan isi variabel awal : $isi_variabel");
print ("<p>");
$isi_variabel = "Ini isi Variabel setelah diupdate!";
print ("Isi variabel setelah diupdate : $isi_variabel");
?>


Hasil dari kode tersebut adalah sebagai berikut:



Menampilkan isi variabel awal : Ini isi awal variabel!

Isi variabel setelah diupdate : Ini isi Variabel setelah diupdate!



Penjelasan kode tersebut adalah sebagai berikut.

Pada baris kedua, saya memutuskan untuk membuat variabel yang bernama “isi_variabel”. Ingat, semua variabel dimulai dengan tanda dolar, sehingga variabel saya tadi ditulis menjadi “$isi_variabel”. Berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai apa yang dikerjakan masing-masing baris.


Baris 1 memberitahu browser bahwa : “Kode PHP mulai di sini”.

Baris 2 buat variabel $isi_variabel sekaligus mengisinya dengan nilai awal berupa kalimat “Ini isi awal variabel!”.

Baris 3 tampilkan kalimat pengantar untuk variabel $isi_variabel dan sekaligus menampilkan nilai dari $isi_variabel

Baris 4 membuat tag <p> dalam HTML untuk membuat paragraf baru.

Baris 5 Mengupdate isi variabel $isi_variabel dan mengisinya dengan kalimat “Ini isi Variabel setelah diupdate!”.

Baris 6 tampilkan kalimat pengantara kedua dan nilai untuk isi variabel $isi_variabel yang baru.

Baris 7 ngasih tahu si Browser bahwa kode PHP sudah berakhir.

Ok, sekarang Anda seharusnya sudah bisa melihat bahwa variabel $isi_variabel digunakan sebagai semacam wadah yang dapat menampung nilai yang bermacam-macam (Kita juga bisa mengisi berbagai jenis variabel ke dalam variabel yang sama, misalnya setelah kita isi dengan variabel numerik, langsung bisa kita update isinya menjadi varaibel karakter. Hal ini umumnya tidak bisa dilakukan bahasa pemrograman lain). Kita baru saja mengisi variabel dan memanggil isinya dalam sebuah skrip yang sama, namun kekuatan PHP yang masih tersembunyi adalah bahwa kita dapat mengisi variabel kita di suatu halaman web, misalnya sebuah form isian yang harus diisi pelanggan kita dan kemudian menggunakan variabel tersebut kemudian di halaman web lain.

Sintaks untuk mengeset variabel adalah dengan:

* Mendefinisikannya dengan tanda = ($isi_variabel=”Ini isi awal variabel!”);
 * Menggunakan tanda kutip jika megisinya dengan string atau huruf (“Ini isi awal variabel!”; angka tidak memerlukan tanda kutip);
 * Akhiri setiap baris dengan titik koma.

Kemudian anda dapat memanggilnya dengan mengacu pada nama variabel ($isi_variabel pada baris 3 dan 6 – perhatikan bahwa saat memanggil variabel kita tidak menggunakan tanda kutip).

Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.
Penamaan Variabel

Anda dapat menamai sebuah variabel dengan nama apapun selama mengikuti aturan berikut ini:

* Dimulai dengan huruf;
 * Terdiri dari huruf, angka dan karakter garis bawah (karakter _ seperti dalam $isi_variabel”);
 * Bukan merupakan kata kunci PHP (misalnya print).

Hati-hati: nama variabel adalah case sensitif (sehingga variabel $prothelon akan berbeda dengan $PROthelon).

Sebagai tips, anda sebaiknya membuat nama variabel yang memiliki arti tertentu sehingga anda lebih mudah memahaminya seandainya beberapa tahun kemudian terpaksa harus membaca kode tersebut.

Dalam contoh-contoh kita tadi, kita mengisi variabel dengan teks alias string. Variabel juga dapat menampung nilai berupa angka dan lainnya (obyek, array, booleans).

Catatan akhir: Satu hal yang biasanya menjadi pertanyaan adalah penggunaan tanda kutip. Kita bisa menggunakan tanda kutip tunggal maupun ganda untuk mengisi teks, misalnya:
?1 print ("Saya berada di situs favoritku!");


Baris ini akan mencetak teks



Saya berasa di situs amin-setia.blogspot.com.



Jika anda ingin agar tanda kutip yang kita sayangi itu ikut tampil, anda harus menambahkan karakter “\” di depannya yang memberitahukan PHP bahwa tanda kutip sesudahnya bukan merupakan bagian dari kode, melainkan bagian dari kalimat. Cara ini dikenal dengan istilah escape characters. Dengan demikian, jika anda ingin menampilkan tulisan “Saya berada di situs Prothelon!” (lengkap dengan tanda kutipnya juga), kode anda akan seperti ini:
?1 print (" \"Saya berada di situs Prothelon!\"" );




Gitu.

Baiklah, cukup sampai di sini dulu yach. Sampai ketemu di bagian selanjutnya

Contoh Script PHP sederhana


OK deh, sekarang kita coba menulis kode PHP pertama kita. Tolong salin kode berikut ke sebuah file (pakai notepad aja bisa), dan tuliskan apa yang ingin anda tampilkan pada browser di antara tanda kutip. “Echo” dalam kode dibawah ini artinya tampilkan pada layar web browser saat anda membuka file tersebut:

<?php
echo ("Anda berada di situs Prothelon");
?>


Simpan file tersebut dengan nama apa saja tanpa spasi dan diakhiri dengan .php (perhatian para pengguna notepad:saat menulis nama file apitlah dengan tanda kutip), dan jika anda sudah menginstal server di komputer anda sendiri, anda harus menyimpannya di directory khusus tempat root web server anda (jika anda menggunakan phptriad lokasinya adalah c:\apache\htdocs).

Langkah berikutnya adalah membuka file pertama anda di browser.
 Ketik http://localhost/namafile.php untuk melihat hasil karya besar anda, dan ya, anda seharusnya melihat tulisan “Anda berada di situs Prothelon” (jangan gunakan file -> open, dan jangan lupa menyalakan server web anda. Untuk phptriad klik phptriad ->start apache).

Jika anda mencoba kode di server web di internet, FTP file anda ke root server web anda.
 Ayo, sekarang coba dulu dan buat kode pertama anda bekerja.

Kalau sudah berhasil, kembali lagi ke sini dan kita akan bermain-main lagi. (kalau belum berhasil, tulis komentar saja).

Perhatikan Error

Asyik kan? Pasti ….. kalau sukses, kalau tidak bete nih pasti. Apalagi ketemu error di skrip. Anda sangat mungkin akan mendapat error mirip seperti ini (habis, sering sih….dapat error model gini.):

Parse error: parse error in http://localhost/namafile.php on line 12

Pesan error ini sangat bermanfaat dan anda akan banyak bertemu dengan pesan tersebut, pesan error tuh mirip sama orang yang gak suka sama kita, hobinya ngritik terus, tapi kalau kritik itu kita manfaatkan untuk perbaikan, kita bisa mendapat manfaat. Sukurin tuh, orang yang ngritik kita, niat mencela, malah kita manfaatin.

Anda akan memperoleh pesan seperti itu untuk tiap baris kode kita yang salah. Untuk kebutuhan kita, sebetulnya yg perlu kita ketahui adalah bahwa ada yg salah pada kode kita di baris 12. Langkah berikutnya tentu saja mengecek kode kita. Saat inilah mulai terasa repotnya pakai notepad.

Harus ngitung baris. Makanya coba pakai editor lain, saya sendiri menyukai crimson editor. Untuk kebutuhan kita, kita hanya perlu tahu bahwa ada sesuatu yang salah dengan kode kita di baris 12, jadi mari segera kita lihat baris tsb, dan siapa tahu bisa mengetahui penyebabnya.  Saya selalu mulai dengan melihat apakah sintaks dasar saya sudah benar, misalnya apakah saya sudah menuliskan ; di akhir baris, tag penutup, tanda kurung ?

Pengen belajar sambil praktek? klik SINI.

Terusin yah …

Mari kita meneruskan kode kita dengan menambahkan beberapa bagian yang penting ke halaman terakhir kita tadi.
 Dalam kode yang sudah anda tulis, tolong tuliskan beberapa baris lagi. kalau anda perhatikan, anda dapat menggabungkan lebih dari satu fungsi PHP dalam sebuah tag PHP. Ingat, gunakan komentar sesering mungkin. Komentar dalam kode bisa anda gunakan untuk menjelaskan apa yang dilakukan setiap bagian sebagai referensi nantinya saat membaca ulang kode script kita lagi.
.

Berikut scriptnya, dan saya akan menggunakan print sebagai alternatif dari perintah echo pada contoh sebelumnya. Keduanya berfungsi untuk menampilkan sesuatu ke layar browser anda.

Teks ini (atau HTML apapun yang ingin anda tampilkan) akan muncul persis sebelum kode-kode PHP. Untuk memperjelas, saya tambahkan komentar-komentar PHP. Masih ingat kan? Cara penulisan komentar PHP  berupa baris-baris yang diawali dengan tanda //.

<html>
<body>

<p><p>

<?php

// contoh pertama yang kita gunakan, phpversion ini adalah

// sebuah fungsi yang akan menampilkan versi PHP yang anda gunakan

phpversion();

// berikutnya, kita coba menampilkan kode HTML

// ke browser untuk membentuk

// layout halaman yang kita tampilkan.

// Dalam kasus contoh kali ini, kita akan menggunakan tag <p>,

// tag <p> dapat diletakkan

// dalam baris print yang sama seperti saat kita menuliskan

// teks "Anda berada di situs prothelon.com"

// di antara teks phpversion dan

// hal-hal lain di baris sesudahnya.

print ("<p>"); /* tag <p> digunakan untuk membuat paragraf

baru*/

print ("Anda berada di situs prothelon.com");

print ("<p>");

/* fungsi "phpinfo" berikut ini akan menampilkan sebuah halaman

yang panjang yang memberikan kita informasi mengenai

konfigurasi

versi PHP yang kita gunakan. Ini akan sangat berguna saat kita

melakukan troubleshooting nantinya */

phpinfo();

?>

</body>

</html>


CATATAN: fungsi phpinfo akan menghasilkan informasi yang sangat panjang mengenai versi dan status server PHP anda. Jangan khawatir, karena untuk saat ini Anda tidak perlu memahami semua artinya, saya hanya ingin menunjukkan pada anda bahwa ada fungsi tersebut. Suatu saat anda akan memerlukannya, misalnya untuk melihat versi server PHP, lokasi file-file konfigurasi, dll.

Pengen belajar sambil praktek? klik Amin-setiawan.blogspot.com

Aturan Penulisan Kode PHP


Setelah sebelumnya kita mempelajari Tutorial Pengenalan PHP , sekarang waktunya untuk melanjutkan dengan membahas aturan penulisan kode PHP.

Masih ingat saat belajar PHP sebelumnya kan? Kalau kode-kode PHP anda akan disisipkan di antara kode-kode HTML. Sebagai akibatnya, PHP dan HTML akan sama-sama kita tulis dalam bentuk teks biasa. Kode PHP anda (misalnya dalam contoh di bawah ini  adalah sebuah halaman yang menampilkan kata-kata “Anda berada di situs Prothelon!”) akan berada di sela-sela kode-kode dalam sebuah file HTML yang berekstensi .php, bukan .htm atau .html seperti biasanya.

Contoh halaman dari penjelasan tersebut adalah sebagai berikut. Perhatikan contoh aturan penulisan kode PHP ini :

<html>
<head>
<title> Contoh Halaman PHP </title>
</head>
<body>
<font color="blue">PHP kode saya akan membuat halaman ini menampilkan:</font>
<p>
<?php
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>
</body>
</html>


Nah, perhatikan contohdi atas. Anda mungkin sudah mulai memahami cara kerja PHP dan HTML. HTML tetap diperlakukan sebagaimana HTML persis seperti HTML tanpa kode PHP, tetapi semua kode yang berada di antara tag akan dianggap kode PHP dan diproses oleh server PHP.

Ingat kan? Hasil output dari proses PHP itu yang akan ditampilkan oleh HTML ke browser. Perhatikan bahwa jika anda menyimpan file dengan ekstensi .htm/html, maka browser juga akan muncul akan menampilkan juga tag php namun tidak memprosesnya, sehingga muncul seperti ini:

<?php
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>


Sedangkan jika anda menyimpan dalam ekstensi .php, maka yang muncul hanya:

Anda berada di situs Prothelon!

Gitu….

Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.

Cara Penulisan Kode PHP
 Setelah anda memahami bagaimana sebuah kode PHP dan HTML dikawinkan dan diproses, sekarang saatnya bagi anda untuk mempelajari aturan-aturan dasar penulisan sintaks PHP. Aturan-aturan dasarnya secara singkat adalah sebagai berikut:

Penamaan File PHP
 File PHP anda harus disimpan dengan ekstensi .php (jika anda menemukan file dengan  ekstensi .php3 atau phtml maka kemungkinan besar file-file tersebut ditulis menggunakan PHP versi 3 ke bawah). Seperti sudah saya jelaskan sebelumnya, file-file tersebut akan disimpan sebagai file teks biasa. (Artinya kita ndak butuh editor khusus kalau kepepet, cukup notepad. Namun perlu diingat bahwa notepad tidak memunculkan nomor baris yang akan kita perlukan saat melakukan debugging jika ada masalah dengan kode kita).

Komentar PHP
 Komentar adalah bagian penting dalam kode PHP yang anda buat. Anda akan memerlukan komentar ini untuk membantu mengingat lagi kegunaan sebuah blok kode nantinya. Anda harus membiasakandiri untuk menuliskan catatan tentang kode-kode anda dengan tag komentar, sehingga sifat manusiawi kita yang pelupa bisa terbantu jika suatu saat anda perlu mereview kembali kode-kode yang pernah anda buat. Cara untuk membuat komentar yang tidak ingin anda tampilkan atau eksekusi adalah  dengan menambahkan “//” di awal baris atau mengapit komentar dengan “/*” dan “*/” jika perlu membuat komentar yang panjang:

Pengenalan PHP


Pengenalan PHP, apa sih PHP itu?

OK, dalam tutorial PHP sebelumnya, kita sudah menyiapkan server untuk belajar PHP menggunakan PHP Triad (anda juga bisa gunakan XAMPP atau pake t server yang lainnya, silakan daftar di sini untuk mempelajari lebih lanjut tentang hal tersebut). Pertanyaan berikutnya adalah sebetulnya PHP itu apa sih ?  Untuk menjawab pertanyaan itulah tutorial tentang pengenalan PHP ini saya buat sebagai awal dari seri tutorial belajar PHP ini.

Penjelasan sederhananya adalah bahwa PHP merupakan sebuah program tambahan yang ada dalam software web server anda. PHP bisa anda temukan di web server Apache, Microsoft IIS, dan server-server lainnya (dalam kasus phptriad, web server yang digunakan adalah Apache Web Server). PHP ini gampang dipelajari lho, sama seperti VB yang tutorial dasar-dasar VB nya juga bisa anda baca di prothelon.com ini.

Cara menggunakan PHP juga sangat mudah. Pada prinsipnya anda hanya perlu menyisipkan kode PHP ke dalam tag-tag HTML yang sudah ada di situs anda.

Untuk memudahkan pemahaman anda dalam turoaial pengenalan PHP ini, saya akn coba jelaskan cara bekerjanya secara singkat seperti ini. Ketika ada yang mengakses web anda di halaman yang berisi kode PHP (tentunya dengan file berekstensi .php), server anda akan mengeksekusinya dan kemudian mengirimkan hasil eksekusinya ke web server untuk selanjutnya ditampilkan menggunakan kode HTML.

Itulah sebabnya anda perlu menginstal server anda sendiri untuk mengetes kode PHP anda secara lokal. Dalam hal ini, server merupakan otaknya dan fungsi browser hanyalah untuk menampilkan hasil output serverPHP ke PC klien, yaitu PC anda.

Ingat, PC anda tidak memerlukan tambahan khusus atau apapun untuk melihat hasil eksekusi kode PHP anda.
 Mengapa?

Karena begini. Browser anda kan sudah mengerti dan bisa menampilkan bahasa HTML. Web server akan mengolah kode PHP anda dan menampilkan outputnya langsung dalam format HTML. HTML inilah yang dikirimkan ke browser anda. Jadi, hasil output PHP akan diterima melalui internet oleh browser anda dalam format standar HTML. Tentu saja browser anda tidak memerlukan tambahan apapun, karena dia tetap menjalankan tugasnya persis seperti saat menampilkan halaman web tanpa script PHP.

Anda juga perlu tahu bahwa sama seperti HTML, PHP merupakan sebuah bahasa script atau kalau jaman saya dulu sering disebut interpreter. Hal ini berarti kode tidak perlu di-compile sebelum digunakan. Kode yang kita buat hanya akan diproses saat diperlukan. Ini berbeda dengan bahasa pemrograman seperti C, VB maupun Delphi yang perlu di-compile (di-compile artinya di ubah dari bentuk text ke bentuk bahasa mesin yang bisa langsung dieksekusi oleh komputer, biasanya ekstensi filenya adalah EXE).

Konsekuensinya enak, anda menulis kode PHP dalam bentuk teks dan menyimpannya dalam bentuk teks juga. Tapi…… script PHP anda jadi memerlukan interpreter yaitu server PHP untuk mengeksekusi kode PHP yang masih dalam bentuk teks, sedangkan pada program hasil compile dalam bentuk executable file tidak memerlukan program lain untuk bisa dieksekusi. Server PHP ini adalah penerjemah kode PHP menjadi bahasa mesin yang dikenal oleh hardware komputer.

Oh ya, kalau anda memerlukan pendalaman lebih detil tentang sintak-sintaks PHP, maka anda bisa mengunjungi situs  php.net. Situs ini berfungsi sebagai pusat pengembangan dan dokumentasi resmi dari PHP (ingat kan, PHP itu sifatnya open source, jadi harus ada tempat berkumpul dan berkoordinasi buat para pengembangnya. (kebayang kalau ndak ada yang koordinasi, bakalan ribet banget tuh proses pengembangannya, iya kan?). 

Php.net memiliki banyak materi referensi mengenai PHP dan berbagai macam tips yang dikirim para programmer dari seluruh penjuru dunia. PHP.net memiliki informasi yang sangat hebat dan mendalam mengenai PHP, tapi akan sangat mengerikan bagi pemula untuk langsung terjun ke sana. Itulah sebabnya situs ini dibuat, selain materi di sana sudah advance, yang bikin repot buat kita ya bahasa inggrisnya itu loh. Tapi jangan khawatir, di akhir tutorial ini kita akan membicarakan mengenai bagaimana cara untuk memanfaatkan situs php.net tersebut.

OK, sekarang kita sudah tahu mengenai PHP, so what gitu loh? Emang PHP bisa apaan aja sih ? Namanya pengenalan PHP ya kudu membahas kebisaan PHP juga kan. Nah, gini loh, PHP itu bisa:
Mengambil informasi dari form berbasis web dan menggunakannya untuk berbagai macam keperluan (menyimpan dalam database, membuat halaman berkondisi berdasarkan isi form, ngirimin e-mail, ngirim e-mail ke pacar secara otomatis saat ultah do’i, pokoknya macem-macemlah);
Autentikasi dan menelusuri pengunjung, artinya kita bisa tau pengunjung situs kita itu lebih senang ngeliat halaman yang mana;
Melayani halaman yang berbeda-beda tergantung pada penggunaan browser atau peralatan (misalnya kita bisa tahu pengunjung situs kita itu pake IE atau Firefox atau PDA dan memperlakukannya secara berbeda. Kebayangkan kalau layar sekecil PDA dicekokin halaman web standar yang gede?);
Menampilkan seluruh halaman situs kita dengan hanya menggunakan satu layout. Kalau halamannya statis, kita harus membuat satu layout untuk satu halaman bisa bete tuh;

Namun sebelum kita mempelajari penggunaan khusus PHP, seperti biasa, kita perlu mulai dari yang sederhana dulu. Diawali dengan cara membuat blok program PHP dengan skrip sederhana berikut.

Tolong tulis kode di bawah ini (yang berwarna merah itu) pake notepad aja yah. Terus simpan dengan nama prothelon.php. Jangan lupa saat menyimpan di kotak file name, nama file harus diapit dengan tanda kutip (“prothelon.php”) soalnya kalau tidak begitu, nanti ekstensinya akan jadi txt dan nama filenya jadi prothelon.php.txt. Skrip sederhana ini akan menampilkan tulisan:

“Anda berada di situs amin-setia.blogspot.com!”

Persiapan awal belajar PHP


Belajar PHP untuk membuat Website sendiri? Kenapa enggak. Nah, buat kamu yang sama sekali baru di dunia PHP, halaman ini ditujukan untuk menggugah minat dan semangat mempelajari bahasa ini sebagai landasan awal buat kamu yang pengen membuat website dinamis sendiri. Ibarat pepatah, tak kenal maka tak sayang, maka halaman pertama ini dibuat untuk mengenalkan kita pada PHP.

Salam hangat dan Selamat menikmati.

Tutorial ini ditujukan bagi rekan-rekan yang newbie (alias baru) di dunia PHP tapi minimal sudah mengerti tentang tag HTML dasar (kalo belum silahkan belajar HTML dulu, ndak rumit kok). Kamu juga mungkin perlu membaca dulu artikel tentang dasar PHP ini sebelum melanjutkan.

PHP adalah sebuah bahasa script yang sangat bagus dan merupakan pasangan yang pas untuk bahasa HTML. Dengan kemampuan PHP untuk membuat website yang dinamis serta keindahan desain menggunakan HTML, maka nyaris tidak ada yang tidak dapat dilakukan gabungan kedua bahasa ini di dunia web. Enaknya lagi, PHP ini merupakan bahasa yang sangat mudah (bagi yang pernah mempelajari C atau bahasa pemrograman lain akan sangat merasakan perbedaaan ini. Contoh salah satu perbedaan yang paling terasa adalah bahwa kita ndak usah repot-repot deklarasi variabel di awal, kalau butuh variabel tinggal pakai).

Kelebihan lain PHP adalah lisensinya yang open source, artinya selain boleh make secara gratis kamu memiliki keuntungan tambahan yaitu tersedia banyak sekali materi pendukung yang tersebar di Internet (salah satunya di situs ini). Setelah kita memahami dasar-dasarnya, akan sangat mudah bagi kita untuk mengembangkan kemampuan kita karena ada begitu banyak materi tentang PHP yang bisa kita pelajari lebih lanjut.
 Saya sangat menyarankan agar kamu mempelajari lebih lanjut pembuatan website menggunakan PHP ini dengan cara mempelajari script-script PHP yang sudah ada. Tentu saja dimulai dari yang sederhana dulu, dan nantinya akan meningkat ke yang lebih kompleks seiring perkembangan kemampuan kita.

Saya sendiri mengenal PHP saat harus membuat aplikasi berbasis web di kantor. Kebetulan disuruh kursus, dan ternyata sangat mudah. Enjoy aja, dan tetap terusin bacanya.

Kamu bisa baca juga artikel tentang Belajar PHP ini untuk mengerti lebih dalam tentang apa dan mengapa kita perlu pake PHP. Selain itu, mungkin anda perlu menyempatkan diri untuk mempelajari strategi belajar PHP terlebih dahulu untuk mengerti urut-urutan yang disarankan untuk mempelajari PHP.


Sebelum mulai, anda perlu menginstal server di komputer anda untuk mencoba script yang anda buat secara lokal. (Jika anda memiliki space di server yang support PHP anda juga bisa ngetes script di sana, tapi lebih rumit dan makan biaya soalnya perlu FTP, akses internet, lama, and so on gitu loh). Kalo belum punya software untuk menambahkan fungsi web server, PHP di komputer anda, coba cari di google kata kunci phptriad download, terus instal aja di PC anda.

Kalo udah selesai instal, nyalain Apachenya (kalau udah perlu database nyalain juga MySQLnya, untuk cara koneksi PHP ke MySQL lihat di artikel “menghubungkan PHP dengan MySQL”) terus coba ketik di addres http://localhost kalo dah keluar halaman awal Apache, berarti PC anda sudah siap untuk ngetes PHP. (Sebelum lupa, direktori tempat kita harus meletakkan file-file nanti ada di c:\apache\htdocs, kalo ndak percaya, lihat aja di file index yang ada di direktori itu isinya sama dengan yang muncul di halaman awal waktu kita akses ke localhost). Kamu bisa baca juga artikel tentang cara download PHP dan download MySQL sebelum mulai.

Kalau kamu udah selesai membaca tutorial dasar ini, maka kamu bisa melihat tutorial lain tentang HTML, MySQL, PHP dan MySQL, Contoh Script PHP, contoh proyek PHP dan tutorial lanjutan PHP yang juga tersedia di prothelon.com.

Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.

OK, silakan disiapkan dulu, dalam tutorial selanjutnya kita akan membahas tentang  pengenalan php.  Tutorial PHP tersebut akan berisi tentang filosofi pemrograman PHP (server side script, hubungannya dengan HTML, dll), hal-hal apa saja yang bisa dilakukan PHP, dan tentu saja, contoh script PHP sederhana kecil untuk menampilkan tulisan di halaman web situs anda.

Belajar mengatur border css


Pada materi belajar CSS sebelumnya yaitu box model css kita sudah membahas tentang border. Kali ini kita akan belajarborder CSS lebih dalam lagi. Pembahasannya kita fokuskan pada border style, border width dan border color.

Border style

Pada property border style, terdiri dari bermacam-macam bentuk border antara lain dotted, dashed, solid, double, groove, ridge, inset dan outset.

Border Width

Properti border width digunakan untuk mengatur lebar / ketebalan batas. Untuk pengaturan ketebalan suatu border bisa menggunakan pixels (px) atau bisa menggunakan salah satu ukuran yang biasa digunakan dalam css yaitu, thin, medium, atau thick (tipis, sedang, atau tebal). Dengan catatan property “border width” tidak bekerja jika digunakan sendiri, Gunakan “border style” terlebih dahulu untuk mengaturnya.

Contoh :

p.one

{

border-style:solid;

border-width:5px;

}

p.two

{

border-style:solid;

border-width:medium;

}




Border Color

Border color digunakan untuk mengatur warna border. Untuk pengaturan warna suatu border bisa menggunakan nama suatu warna (dalam bahasa Inggris tentunya) misalnya, blue, red, yellow, grey dll, atau bisa menggunakan RGB misalnya, rgb(0.51.26), atau HEX misalnya, #330000

p.one

{

border-style:solid;

border-color:red;

}

p.two

{

border-style:solid;

border-color:#98bf21;

}


Dengan CSS, kita bisa juga menentukan border yang berbeda untuk sisi yang berbeda dan bagaimana mewarnai border. Menarik bukan? Nah itu akan kita pelajari bareng di materi belajar CSS berikutnya.

Belajar Box model css


Setelah selesai belajar dasar-dasar css beserta stylenya, sekarang kita mulai memasuki materi yang lebih advance lagi. Yang akan kita bahas kali ini adalah box css. Didalam html, semua elemen seperti p, div, h dan lain-lain pada dasarnya dianggap kolom kotak yang membungkus isi (html) didalam css, istilah “model kotak / box” digunakan ketika berbicara tentang design dan tata letak.

Ada beberapa property dalam box model CSS diantaranya Border, Padding, Margin dan content HTML itu sendiri. Setiap box model ini memungkinkan kita untuk membuat jarak antara yang satu dengan yang lainya, jadi dengan box model ini setiap kolom bisa di beri ukuran jarak antara satu dengan yang lainya sehingga kotak-kotak kolom tidak tampil menyatu dan tampak lebih bagus untuk di lihat. Agar lebih mudah memahami, berikut ini saya akan tampilkan ilustrasi box model :




Box Model CSS



Penjelasan :
Margin : memungkinkan kita untuk memberi jarak batas antara kolom kotak satu dengan yang lainya. margin tidak memiliki background warna (transparan)
Border – sama halnya dengan border memungkinkan kita memberi jarak bedanya border kita bisa mendefinisikan warna background
Padding – memungkinkan kita untuk membuat lapisan pada contet HTML, memiliki background tapi tergantung dari warna background content
Content – adalah isi seperti text dan gambar yang ada di kolom elemen HTML seperti div, p, h, dan lainnya

Penting untuk diingat, jika anda mengatur lebar dan tinggi menggunakan CSS, anda hanya mengatur lebar dan tinggi dalam content area. Untuk menghitung semua elemen, anda harus menambahkan padding, border dan margin.

width:250px;

padding:10px;

border:5px solid gray;

margin:10px;



Pada contoh kode diatas lebarnya bukanlah 250px, melainkan 300px. Hmm..kenapa bisa begitu? Sekarang marilah kita berhitung :
?1 Lebar : 250px, batas kiri (margin:10px + border:5px + padding:10px) + batas kanan (margin:10px + border:5px + padding:10px) = 300px.


Contoh di atas sebenarnya tidak bisa ditampilkan dengan benar apabila menggunakan browser IE. Design CSS yang sudah mulus di browser lain banyak sekali berantakan di i.e dan sedikit yang tahu untuk menyelesaikan masalah ini. Untuk memperbaiki masalah ini, tambahkan saja DOCTYPE ke halaman HTML:

<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"

"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">

<html>

<head>

<style type="text/css">

div.ex

{

width:220px;

padding:10px;

border:5px solid gray;

margin:0px;

}

</style>

</head>


Baiklah, selesai sudah belajar css tentang box model. Materi selanjutnya kita akan mengenal lebih jauh lagi tentang border. Outline, margin dan padding. Jadi jangan kemana-mana, tetap serius belajar css-nya yaa!

mengatur tabel dengan css


Seperti yang telah saya sampaikan di materi sebelumnya, materi belajar css kali ini membahas tentang belajar CSS table. Tabel yang terlihat biasa saja jika dibuat menggunakan html, akan terlihat lebih bagus dan meriah apabila menggunakan css. Tabel berguna sekali untuk memuat data agar terlihat lebih rapi. Untuk mengaplikasikan table dalam css, kita menggunakan table property. Contoh dibawah ini table menggunakan garis luar hitam, serta elemen th dan td

table, th, td

{

border: 1px solid black;

}


Okey, berikut ini property umum yang sering digunakan dalam table.

Border – Colaps , property ini digunakan untuk memformat tampilan border menjadi single atau double line.
table

{

border-collapse:collapse;

}

table,th, td

{

border: 1px solid black;

}


Border – Spacing, property ini digunakan untuk mengatur jarak spasi antara border dengan isi cell.

td

{

padding:15px;

}


Tabel text algiment , mengatur text dalam table. Untuk horizontal mengatur teks kanan, kiri atau tengah

td

{

text-align:right;

}

Sedangkan untuk texs align vertical mengatur teks keatas, bawah :

td

{

height:50px;

vertical-align:bottom;

}


Table – Color, digunakan untuk mengatur warna dar border, teks maupun background

table, td, th

{

border:1px solid green;

}

th

{

background-color:green;

color:white;

}



Nah, dengan berakhirnya materi CSS table ini maka berakhir juga materi belajar macam-macam style pada css. Sekedar untuk mereview, kita telah belajar dasar-dasar css dan juga style css. Saya yakin, anda sudah bisa bereksperimen dengan skrip-skrip css. Materi belajar css selanjutnya adalah mengatur model box atau kotak dalam css. Nantikan artikel-artikel kami selanjutnya!

list css


Sebagaimana sudah saya sampaikan sebelumnya, materi belajar css style berikutnya adalah membuat daftar CSS atau CSS List. Dengan CSS list kita bisa mengatur penanda yang berbeda pada baik pada ordered list (ditandai menggunakan angka atau huruf) maupun unordered list (ditandai menggunakan bullet) serta mengatur gambar sebagai penanda daftar / list.

Perhatikan contoh dibawah ini :

ul.a {list-style-type: circle;}

ul.b {list-style-type: square;}

 

ol.c {list-style-type: upper-roman;}

ol.d {list-style-type: lower-alpha;}


Kode dari nilai diatas adalah unordered list dan yang lainnya ordered list.

Untuk menggunakan gambar sebagai penanda list, gunakan list-style-image-property

ul

{

list-style-image: url('sqpurple.gif');

}


Dalam css list juga memungkinkan untuk menuliska semua property dalam satu yang disebut shortand-list. Seperti contoh kode dibawah ini :

ul

{

list-style: square url("sqpurple.gif");

}


Berikut ini adalah daftar dari list property:
 Try This: 4 Langkah Mudah Belajar Cara Membuat Website, Langsung Praktek!  KLIK DI SINI!.
List style : mengatur semua property dalam satu deklarasi
List style image : menentukan gambar sebagai penanda list
List style position : menentukan posisi didalam atau diluar konten
List style type : menentukan jenis / gaya list



Masih ada 1 macam css style yang perlu dipelajari yaitu css table yang akan saya sampaikan dalam tutorial belajar css berikutnya. Selamat belajar!